Ketahuilah Manfaat Dari Vaksinasi Pneumonia Untuk Orang Dewasa

Penyakit pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus pada orang dewasa usia lanjut akan terus menjadi perhatian kesehatan publik, mengingat jumlah orang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda di antara tahun 2015 sampai 2050.

Imunisasi pada pasien dewasa sangat penting dan harus dievaluasi dengan tepat. Banyak sekali manfaat dari vaksinasi orang dewasa yang sudah tercatat, seperti:

Penghematan biaya perawatan kesehatan 
Penurunan kunjungan medis, rawat inap, dan resep obat berkaitan dengan pengobatan penyakit pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus. 

Keuntungan produktivitas yang berkaitan dengan outcome
Keuntungan dalam produktivitas dan pendapatan yang bertambah saat orang dewasa usia lanjut diimunisasi dan mampu bekerja.

Keuntungan produktivitas terkait perawatan
Waktu pengasuh dapat berkurang ketika mereka terbebas dari merawat dan mengawasi orang dewasa usia lanjut yang sudah lebih sehat.

Eksternalitas komunitas berbasis kesehatan
Hasil kesehatan yang meningkat diantara anggota komunitas yang tidak divaksin, karena efek herd immunity atau perlambatan dari hilangnya efektivitas antibiotik.

Memvaksinasi orang dewasa usia lanjut yang menghadiri pertemuan massal merupakan pendekatan efektif untuk membatasi penularan orang dewasa. Oleh karena itu, penting untuk memperluas efek perlindungan kepada anggota komunitas yang tidak divaksinasi, terutama di tempat-tempat seperti panti jompo.

Pencegahan dan perbaikan komorbid
Manfaat kesehatan yang melekat dari berkurangnya insiden komorbid dan komplikasi penyakit pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus.

Mengurangi infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit (nosokomial)
Risiko berkembangnya infeksi terkait perawatan kesehatan meningkat secara linier seiring bertambahnya usia dengan prevalensi 11,5% pada pasien di atas usia 85 tahun.

Kontribusi sukarela pada keluarga dan komunitas
Sumber daya manusia yang terakumulasi seiring waktu dan investasi edukasi yang orang dewasa usia lanjut lakukan bagi komunitas mereka.

Referensi:
Cafiero-Fonseca ET, et al. PLoS One. 2017;12(10):e0186903