Contact UsInvestorsNews and MediaCareersScienceContact Us
Home NewsPasien COVID-19 yang Berpotensi Mengalami Gejala Berat Kini Dapat Mengurangi Rawat Inap dan Risiko Kematian

Pasien COVID-19 yang Berpotensi Mengalami Gejala Berat Kini Dapat Mengurangi Rawat Inap dan Risiko Kematian

Jakarta, Indonesia, 21 Maret 2023 – Masyarakat yang terpapar COVID-19 yang berpotensi mengalami gejala berat di Indonesia kini dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian, dengan memahami faktor risiko dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini dibahas dalam webinar bertajuk “COVID-19 Masih Mengintai: Memahami Faktor Risiko Tinggi & Tips Melindungi Diri dari Gejala Berat COVID-19”  yang didukung Pfizer bekerja sama dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Kajian risiko yang baru-baru ini dilakukan oleh Sekretariat WHO masih menunjukkan adanya potensi ancaman penularan virus COVID-19 terhadap kesehatan manusia yang masih dinilai tinggi.[i] Direktur Jenderal WHO belum lama ini menyatakan persetujuannya terhadap saran yang diberikan oleh Komite lembaga internasional itu mengenai pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan hingga saat ini masih  menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (kesehatan PHEIC walaupun pandemi COVID-19 mungkin berada pada titik transisi sehingga perlu memitigasi potensi konsekuensi negatifnya.[ii]

Walaupun Pemerintah telah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker jika sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka, namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan masker, terlebih bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia atau memiiki komorbid.[iii]

Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora T. Siagian menyampaikan, “COVID-19 dapat membuat siapa pun sakit parah. Tetapi bagi sebagian orang, risikonya lebih tinggi.[iv] Oleh karena itu, keadaan ini perlu tetap diwaspadai, terutama di saat mobilitas masyarakat sudah kembali normal dan berpotensi terus meningkat. Memahami risiko COVID-19 untuk diri sendiri dan orang di sekitar kita akan dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat dan bertindak cepat untuk menjaga agar tetap aman dan sehat.”

Sekretaris Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR. dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K), FISR mengatakan, “Kondisi saat ini menunjukkan bahwa risiko COVID-19 masih tinggi dan masyarakat harus tetap waspada.”

Dr. Irawaty lebih lanjut mengutarakan, “Meningkatnya mobilitas masyarakat, kegiatan berkumpul, dan mudik saat  perayaan Idul Fitri perlu diwaspadai dengan potensi penularan COVID-19.”

Faktor Risiko Gejala Berat COVID-19
Dr. Irawaty menjelaskan tentang pentingnya menetapkan status risiko seseorang secara mandiri, sebab satu dari lima orang di dunia memiliki satu faktor risiko yang dapat membuat gejala COVID-19 cukup berat.[v] “Memahami status risiko merupakan bagian penting dalam melindungi diri dari gejala berat COVID-19. Bahkan memiliki satu faktor risiko saja dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gejala berat secara signifikan jika tes COVID-19 menunjukkan hasil positif.” 

Adapun faktor umum yang dapat menempatkan seseorang pada risiko tinggi COVID-19 diantaranya adalah usia diatas 60 tahun, obesitas, perokok aktif, penderita penyakit imunosupresif atau penggunaan obat-obatan yang melemahkan sistem imun untuk waktu yang lama, penyakit paru kronis, hipertensi, penyakit kardiovaskular, Diabetes Mellitus Tipe 1 atau 2, penyakit ginjal kronis, dan penyakit anemia sel bulan sabit.[vi]

Dr. Irawaty menyarankan, “Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan pengobatan yang tepat dengan mempertimbangkan faktor risiko yang dimiliki seseorang yang dapat berkembang menjadi COVID-19 dengan gejala yang berat, dan dokter perlu mengetahui obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.”

Langkah Menangani Faktor Risiko Terpapar COVID-19
Anggota Pokja Infeksi Persatuan Dokter Paru Indonesia, DR. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), MPd, Ked., mengingatkan kembali  tentang pentingnya mewaspadai gejala yang ada, “COVID-19 dapat muncul dalam satu atau beberapa gejala, seperti batuk, pilek, demam, atau hanya merasa lelah. Bagi sebagian orang, bahkan gejala ringan bisa dengan cepat menjadi berat; kemudian kehilangan rasa atau bau, mual atau muntah, sakit tenggorokan, diare, demam atau menggigil, nyeri otot atau nyeri sekujur tubuh, sakit kepala, sesak napas atau kesulitan bernafas. Namun demikian, beberapa orang tidak memiliki gejala yang terlihat.”

Dr. Fathiyah mengingatkan seseorang yang merasakan terdapat gejala atau lima hari setelah berinteraksi dengan seseorang yang terindikasi terkena COVID-19 agar jangan abai dan segera melakukan tes  COVID-19, sebab penyakit tersebut dapat menyebar dengan cepat dan dapat menulari orang lain tanpa sepengetahuan kita, dan segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.”
“Perawatan COVID-19 paling efektif jika dimulai sesegera mungkin setelah dinyatakan positif. Tidak perlu menunggu sampai gejala memburuk, dan pengobatan harus segera dimulai saat gejala masih terasa ringan hingga sedang,” jelas Dr. Fathiyah.

Terapi Oral Antivirus Mengurangi Jumlah Rawat Inap
Lebih lanjut Dr. Irawaty menjelaskan bahwa saat ini sudah tersedia terapi oral antivirus dimana pasien COVID-19 dapat mengurangi jumlah rawat inap, sehingga mengurangi biaya medis terkait dengan perawatan COVID-19. “Meskipun vaksinasi tetap menjadi cara yang efektif untuk membantu mencegah COVID-19, kini pasien COVID-19 dapat dirawat di rumah dengan terapi oral antivirus. Selain mengurangi jumlah rawat inap, juga mengurangi risiko kematian dan membantu menyelamatkan nyawa, dengan demikian mengurangi biaya medis, sehingga membantu meringankan beban masyarakat,” imbuh Dr. Irawaty. 

Terkait terapi oral antivirus COVID-19, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization (EUA)) untuk Nirmatrelvir 150mg/Ritonavir 100mg Tablet Salut Selaput untuk diproses ketersediaannya di Indonesia. [vii] Pengobatan antivirus Pfizer ini merupakan pengobatan oral yang mencakup Nirmatrelvir, yaitu penghambat protease 3CL yang dirancang khusus secara spesifik untuk memerangi SARS-CoV-2. Data menunjukkan penurunan risiko rawat inap dan kematian akibat COVID-19 sebesar 89% dan 88% pada orang dewasa yang diberikan pil antivirus Pfizer masing-masing dalam tiga dan lima hari setelah timbulnya gejala, jika dibandingkan dengan plasebo.

Tips Melindungi Diri dari COVID-19
Agar terhindar dari COVID-19 yang masih terus mengintai, Dr. Fathiyah mengingatkan pentingnya menerapkan praktik kesehatan dan kebersihan mendasar, seperti mencuci tangan, menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut; menutupi hidung dan mulut saat batuk, menghindari tempat keramaian dan kontak dekat dengan siapa saja yang menderita demam atau batuk, tetap di rumah jika merasa tidak sehat.

Menutup Webinar, Dr. Fathiyah memberikan tips melindungi diri dari terjangkitnya COVID-19 dengan gejala berat, termasuk mengikuti booster vaksinasi COVID-19; meningkatkan ventilasi ruangan, menjalani tes COVID-19 jika diperlukan, mengikuti rekomendasi dokter jika terpapar; tetap tinggal di rumah jika terduga atau terkonfirmasi COVID-19; menghindari kontak dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19; serta konsultasi dengan dokter terlebih jika memiliki faktor risiko tinggi.

***

DAFTAR PUSTAKA
[i] World Health Organization. 2023. Statement on the fourteenth meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the coronavirus disease (COVID-19) pandemic. Diakses pada 8 Februari 2023 melalui https://www.who.int/news/item/30-01-2023-statement-on-the-fourteenth-meeting-of-the-international-health-regulations-(2005)-emergency-committee-regarding-the-coronavirus-disease-(covid-19)-pandemic
[ii] World Health Organization. 2023. Statement on the fourteenth meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the coronavirus disease (COVID-19) pandemic. Diakses pada 8 Februari 2023 melalui https://www.who.int/news/item/30-01-2023-statement-on-the-fourteenth-meeting-of-the-international-health-regulations-(2005)-emergency-committee-regarding-the-coronavirus-disease-(covid-19)-pandemic
[iii] Merdeka.com. 2022. Pernyataan Lengkap Jokowi Izinkan Masyarakat Lepas Masker di Ruang Terbuka. Diakses pada 8 Februari 2023 melalui https://www.merdeka.com/peristiwa/pernyataan-lengkap-jokowi-izinkan-masyarakat-lepas-masker-di-ruang-terbuka.html
[iv]  NHS UK.  2022. Who is at high risk from coronavirus (COVID-19). Diakses pada 8 Februari 2023 melalui https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/people-at-higher-risk/who-is-at-high-risk-from-coronavirus/
[v] World Health Organization. 2020. Media Statetement: Knowing the risks of COVID-19. Diakses pada 6 Maret 2023 melalui https://www.who.int/indonesia/news/detail/08-03-2020-knowing-the-risk-for-covid-19
[vi] United States Centre of Disease Control and Prevention (CDC). 2023. COVID 19: People with Certain Medical Condition. Diakses pada 6 Maret 2023 melalui https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/people-with-medical-conditions.html/
[vii]  Pfizer Indonesia. 2022. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia Berikan Izin Penggunaan Darurat Untuk Pengobatan Oral COVID-19 Pfizer di Indonesia. Diakses pada 6 Maret 2023 melalui https://www.pfizer.co.id/news/badan-pengawas-obat-dan-makanan-bpom-indonesia-berikan-izin-penggunaan-darurat-untuk-pengobatan-oral-covid-19-pfizer-di-indonesia/

Tentang Pfizer: Terobosan Yang Mengubah Hidup PasienTM
Di Pfizer, kami menerapkan ilmu pengetahuan dan beragam sumber daya global kami guna menciptakan terapi bagi masyarakat yang dapat memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Kami berusaha keras untuk menetapkan standar pada kualitas, keamanan dan nilai dalam penemuan, pengembangan dan pembuatan produk layanan kesehatan, termasuk obat-obatan dan vaksin yang inovatif. Setiap harinya, mitra kerja Pfizer di seluruh dunia bekerja di berbagai negara maju dan berkembang untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan, perawatan dan penyembuhan yang mampu melawan berbagai penyakit yang paling ditakuti saat ini. Sejalan dengan tanggung jawab kami sebagai salah satu perusahaan biofarmasi inovatif perintis di dunia, kami berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan, pemerintah, dan komunitas lokal untuk mendukung dan memperluas akses layanan kesehatan yang terpercaya dan terjangkau di seluruh dunia. Selama lebih dari 170 tahun, kami bekerja untuk membuat perubahan bagi semua yang mempercayai kami.
Untuk mengetahui informasi tentang Pfizer di Indonesia, silakan kunjungi www.pfizer.co.id serta ikuti kami di Instagram dan YouTube @pfizer_id.
Kontak Media Pfizer:
Indonesia Media Contact

Jetsadanee Iamsupatsawat
+66 92 259 5536
[email protected]
Pusat Informasi Medis Pfizer:
[email protected] atau kunjungi https://pfizermedicalinformation.co.id


PP-UNP-IDN-0219-MAR-2023

News and MediaCareer Privacy StatementTerms of Use Contact Us
Copyright © 2023 PT Pfizer Indonesia. All rights reserved.
PP-UNP-IDN-0134-OCT-2022