Contact UsInvestors

News and Media

CareersScienceContact Us
Home NewsPfizer Indonesia Women Forum: Menangkal Kebiasaan Penghambat Perempuan dalam Berkarier

Pfizer Indonesia Women Forum: Menangkal Kebiasaan Penghambat Perempuan dalam Berkarier

Jakarta, 31 Oktober 2022 - Pfizer Indonesia Women Forum menghadirkan kembali forum How Women Rise (Part 3) untuk membahas beberapa kebiasaan yang seringkali menjadi penghambat perempuan dalam berkarier. Kebiasaan-kebiasaan ini adalah the perfection trap (jebakan untuk selalu menjadi sempurna), the disease to please (dorongan untuk selalu menyenangkan orang lain), minimizing & too much (mengecilkan diri sendiri dan merasa down berlebihan), ruminating & letting your radar distract you (berpikir terlalu jauh yang mengakibatkan distraksi dari fokus yang sesungguhnya). Semua kebiasaan ini diambil dari buku ‘How Women Rise’ yang ditulis oleh Sally Helgessen & Marshall Goldsmith.
 

Biopharma Operations Partner Indonesia & Vietnam sekaligus Ketua DEI Council Pfizer Indonesia, Ida Ayu Putu Indah, yang saat itu hadir sebagai pembicara menggunakan figur J.K. Rowling, pengarang buku mega best-selling Harry Potter, sebagai contoh perempuan yang bisa menangkal kebiasaan-kebiasaan tersebut. Sebelum Harry Potter akhirnya berhasil diterbitkan, ia bahkan sempat ditolak oleh 13 penerbit! Siapa sangka Harry Potter justru kemudian menjadi cerita legendaris bagi segala usia. Bayangkan bila ia terjebak dalam pola pikir the perfection trap, di mana ketika seseorang terlalu ingin sempurna, ia malah tidak melakukan apa-apa. Dengan menganggap penolakan sebagai sebuah cambuk, J.K Rowling justru memperbaiki cerita dan plot holes sehingga akhirnya bisa menjadi sebuah masterpiece.
 

 

Kebiasaan-kebiasaan yang dibahas dalam diskusi kali ini, rupanya diamini oleh para peserta wanita. Banyak yang merasa sangat terkoneksi, terutama dalam kebiasaan menyenangkan orang lain, serta berpikir dan merasa berlarut-larut (ruminating dan too much), hingga menyebabkan fokus yang terdistraksi. Dalam hal ini, Ida Ayu berbagi trik dalam mengatasinya, di mana beliau masih selalu menuliskan aktivitas yang akan menjadi prioritas setiap harinya, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi untuk bisa memfokuskan diri pada task list yang harus ia selesaikan. Rupanya hal ini diamini oleh para partisipan. Banyak dari partisipan yang masih melakukan hal serupa dan berbagi bahwa menyimpan catatan pribadi masih sangat penting untuk membantu fokus mereka.
 

 

Dibesarkan dalam budaya ketimuran yang sama, dorongan untuk menyenangkan orang lain rupanya sama-sama dirasakan oleh seluruh peserta, pria dan wanita. Hasil sesi sharing bersama menegaskan pentingnya menciptakan batasan dalam bekerja. Batasan bukan berarti hanya mau mengerjakan pekerjaan kita tanpa membantu yang lain, namun menerapkan batasan dapat membantu kita untuk memilah mana yang bisa dan tidak bisa kita kerjakan berdasarkan prioritas dan waktu yang kita miliki.

 

News and MediaCareer Privacy StatementTerms of Use Contact Us

Copyright © 2024 PT Pfizer Indonesia. All rights reserved.
PP-UNP-IDN-0134-OCT-2023